Rabu, 06 April 2011

EMOTIONAL QUOTIENT-EQ- (KECERDASAN EMOSIONAL)




EMOTIONAL QUOTIENT (KECERDASAN EMOSIONAL)



=BELAJAR&PEMBELAJARAN=

  
Hery 





EMOTIONAL QUOTIENT-EQ-
(KECERDASAN EMOSIONAL)

Í EMOTIONAL QUOTIENT(EQ) diperkenalkan pertama kali oleh psikolog Peter Salovey dari Universitas Harvard untuk menerangkan kualitas-kualitas emosional yang penting bagi keberhasilan seseorang.
Í EQ digambarkan sebagai kemampuan untuk memahami suatu kondisi perasaan seseorang, bisa terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Í Kualitas-kualitas tersebut antara lain: empati(kepedulian), mengungkapkan dan memahami perasaan, mengendalikan amarah, kemandirian, keammpuan menyesuaikan diri, disukai, kemampuan memcahkan masalah antar pribadi, ketekunan, kesetiakawanan, keramahan, dan sikap hormat.
Í Cara meningkatkan EQ:
1.     Membaca situasi
2.     mendengarkan dan menyimak lawan berbicara
3.     Siap berkomunikasi
4.     Tidak perlu takut ditolak
5.     Mencoba berempati
6.     Pandai memilih prioritas
7.     Siap mental
8.     Ungkapkan lewat kata-kata
9.     Bersikap rasional
10.  Fokus
Í Berbeda dengan IQ, EQ ini sulit diukur(tidak mempunyai ukuran pasti), namun EQ bisa ditingkatkan dengan berbagai cara. EQ ini akan melengkapi IQ, namun kebanyakan keduanya tidak berjalan seimbang. Tidak semua orang yang memiliki IQ tinggi akan memiliki EQ tinggi juga. Kalau IQ lebih dominan menggunakan otak kiri, maka EQ ini lebih dominan menggunakan otak kanan.
Í Kecerdasan Emosional ini dibagi menjadi 2:
1.     Kecerdasan Pribadi (menentukan bagaimana kita mengatur diri sendiri, yang mencakup kesadaran diri-self awareness, pengaturan diri-self regulation, dan motivasi-motivation)
2.     Kecerdasan Sosial (berperan ketika kita berhubungan dengan orang lain, yang mencakup empati-empathy, dan keterampilan sosial-social skill)
Í Dalam pembelajaran di sekolah, diharapkan melalui kecerdasan emosional ini semua unsur yang terlibat dalam pendidikan dan pembelajaran dapat memahami diri dan lingkungannya secara tepat, memiliki rasa percaya diri, tidak iri hati, dengki, cemas, takut, murung, tidak mudah putus asa, dan tidak mudah marah.
Í Manfaat kecerdasan emosional bagi peserta didik:
1.     Jujur, disiplin, dan tulus pada diri sendiri, membangun kekuatan dan kesadaran diri, mendengarkan suara hati, hormat, dan tanggung jawab.
2.     Memantapkan diri, maju terus, ulet, dan membangun inspirasi secara berkesinambungan.
3.     Membangun watak dan kewibawaan, meningkatkan potensi, dan mengintegrasikan tujuan belajar ke dalam tujuan hidupnya.
4.     Memanfaatkan peluang dan menciptakan masa depan yang lebih cerah.
Í Cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan EQ dalam pembelajaran:
1.     Menyediakan lingkungan yang kondusif.
2.     Menciptakan pembelajaran yang demokratis.
3.     Mengembangkan sikap empati, dan merasakan apa yang sedang dirasakan oleh peserta didik.
4.     Membantu peserta didik menemukan solusi dalam setiap masalah yang dihadapinya.
5.     Melibatkan peserta didik secara optimal dalam pembelajaran, baik secara fisik, sosial, maupun emosional.
6.     Merespon setiap perilaku peserta didik secara positif dan menghindari respon yang negatif.
7.     Menjadi teladan dalam menegakkan aturan dan disiplin dalam pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer