Sabtu, 09 April 2011

Toko Penjual Istri [Renungan]

Toko yang menjual istri, baru saja dibuka di sebuah kota . Di sana, laki2 dapat memilih istri.
Di antara instruksi-instruksi yang ada di pintu masuk terdapat instruksi yang menunjukkan bagaimana aturan main untuk masuk toko tersebut.

"Kamu hanya dapat mengunjungi toko ini SATU KALI"
Toko tersebut terdiri dari 6 lantai dimana setiap lantai akan menunjukkan sebuah calon kelompok istri.Semakin tinggi lantainya, semakin tinggi pula nilai wanita tersebut.

Bagaimanapun, ini adalah semacam jebakan. Kamu dapat memilih wanita di lantai tertentu atau lebih memilih ke lantai berikutnya tetapi dengan syarat tidak bisa turun ke lantai sebelumnya kecuali untuk keluar dari toko..

Lalu, seorang laki2 pun pergi ke toko "istri" tersebut untuk mencari istri...
Di lantai 1 terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 1 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan dan taat pada Tuhan.
laki2 itu tersenyum,kemudian dia naik ke lantai selanjutnya.

Di lantai 2 terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 2 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan,dan senang anak kecil.Kembali laki2 itu naik ke lantai selanjutnya.

Di lantai 3 terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 3 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan,senang anak kecil dan cantik banget.
'' Wow'', tetapi pikirannya masih penasaran dan terus naik.

Lalu sampailah laki2 itu di lantai 4 dan terdapat tulisan Lantai 4 :
wanita di lantai ini yang memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil, cantik banget dan suka membantu pekerjaan rumah.
''Ya ampun !'' Dia berseru, ''Aku hampir tak percaya''

Dan dia tetap melanjutkan ke lantai 5 dan terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 5 : wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil,cantik banget,suka membantu pekerjaan rumah, dan memiliki rasa romantis.

Dia tergoda untuk berhenti tapi kemudian dia
melangkah kembali ke lantai 6 dan terdapat tulisan seperti ini :
Lantai 6 : Anda adalah pengunjung yang ke 4.363.012. Tidak ada wanita di lantai ini.Lantai ini hanya semata-mata bukti untuk Anda yang tidak pernah puas. Terima kasih telah berbelanja di toko "istri". Hati-hati ketika keluar toko dan semoga hari yang indah buat anda.

Pelajaran apa yang bisa Anda ambil dari cerita diatas?
yup..manusia adalah makhluk tak sempurna yang tak cukup dengan rasa puas.sedikit dia mendapatkan sesuatu,semakin semakin banyak dia berharap yang lebih.

Ya Tuhanku, semoga aku juga bisa bertemu jodoh yang baik bagiku menurut kehendakmu ya Tuhan... Amin :) 

KRIPTOGRAFI

Ya, sedikit cerita saja sewaktu saya jalan-jalan ke suatu blog(zakimath) yang cukup keren isinya menurut saya, saya tertarik pada satu postingan tentang kriptografi , badan intelijen, dan mata-mata(spy), dan klik sana-sini akhirnya sampai pada web Lemsaneg(Lembaga Sandi Negara) yang cukup komplit isinya akan persandian, spy, dan kriptografi.  Apa sih kriptografi itu?  Hmm…mungkin bagi kalian yang pertama kali mendengarnya pasti agak asing mendengar kata tersebut… tidak ada salahnya untuk sekedar mengetahui apa yang dimaksud dengan kriptografi itu…
Bagi kalian penikmat film yang bercerita tentang kegiatan mata-mata, entah itu spy agent, badan intelijen(CIA-Central Intelligence Agency), atau mata-mata yang bekerja pada badan organisasi lainnya pastinya yang menarik adalah saat spy agent tersebut mencoba untuk memecahkan kode rahasia keamanan suatu jaringan dengan menggunakan alat-alat yang super canggih, dan juga didukung dengan kemampuan mereka yang mumpuni untuk memecahkan sandi-sandi tersebut. Ya, jangan salah…cerita tentang spy activity tersebut tidak hanya dalam film semata…Kegiatan tersebut memang ada, dan semakin gencar sewaktu perang dunia II(World War II). Dan cerita nyata tentang agen mata-mata tersebut yang paling menarik menurut saya adalah cerita tentang spy agent yang bernama Miss Amy Elizabeth(nama samarannya adalah Cinthya), bukan hanya karena dia adalah perempuan yang berani, tapi juga kelihaiannya dalam bidang spionase(mata-mata) berikut taktik, kemampuan kriptologi, kemampuan menyamar dan alat-alat canggih yang dia pergunakan saat itu. Cinthya yang kelahiran Amerika tersebut mengambil pekerjaan tersebut bukan karena uang, tetapi karena jiwa kepetualangannya. Cinthya pernah bekerja di British Security Coordination(BSC), dan tugasnya adalah untuk mendapatkan system sandi Angkatan Laut Italia. Dan setelah berhasil, dia dapat tugas lagi untuk menguasai system sandi Angkatan Laut Perancis.
Well, beberapa cara yang digunakan para agen intelijen lain untuk mengumpulkan informasi intelijen diantaranya bisa berupa kegiatan spionase, aerial photography, menyadap komunikasi, dan meneliti informasi-informasi umum dari surat kabar, majalah, jurnal, radio, televisi, dan internet. Bahkan sejak tahun 1950-an Uni Soviet telah memasang mikrofon mini(bugs) di gedung perwakilan USA di Moskow, yang dipasang di dalam dinding oleh para pekerja berkebangsaan Uni Soviet saat merenovasi gedung tersebut, ataupun pada mesin-mesin tik listrik sewaktu dalam transportasi. Bahkan Uni Soviet pernah berhasil memasang mini-mike pada symbol Negara garuda USA yang digantungkan di belakang kursi meja duta besar. tentunya sudah cukup banyak terjadi kebocoran informasi di pihak USA, baik berupa tulisan maupun percakapan yang penting dari para pejabat perwakilannya di Moskow tersebut.  
Ok, kembali ke hal kriptologi… 
Kriptologi itu sendiri mempunyai beberapa definisi, yaitu:
  • *      Seni dan ilmu untuk menjaga kerahasiaan berita
  • *      Ilmu menyandikan dan mengupas berita-berita kode rahasia atau sandi.
  • *      Ilmu menjaga kerahasiaan data.
  • *      Studi tentang teknik-teknik matematika yang berkaitan dengan aspek-aspek pengamanan informasi seperti konfidensialitas, integrity data, otentikasi entitas, dan otentikasi data orisinil.
  • *      Sistem kripto yang digunakan untuk menjamin keamanan data dalam system komputer komunikasi
  • *      Studi tentang system kripto, yang menjamin keamanan dan otentikasi data.


Usut punya usut, ternyata pembuatan kode rahasia tersebut tidak sembarangan, lo…bahkan bisa dibilang cukup rumit, dan hanya ahli persandian(sandiman) dan ahli kriptografi yang bisa menguasainya… dan Kriptografi itu adalah pendalaman dari aplikasi aljabar yang bisa kita temui dalam bidang ilmu matematika. ya, jadi lagi-lagi memang benar bahwa matematika itu adalah ratunya ilmu, bermacam-macam ilmu berdasarkan pada hal perhitungan matematis, seperti halnya kriptografi…Yap, berbanggalah kita yang juga mendalami ilmu matematika, ya…sedikit-banyak bisa tahu dan mengerti akan hal-hal yang berkaitan dengan ratunya ilmu tersebut, bahkan sampai untuk menjaga kerahasiaan informasi kenegaraan segala…
Jadi kriptografi itu bukan sekedar alat/cara untuk menyediakan pengamanan informasi tetapi merupakan sekumpulan teknik-teknik penghitungan matematis yang cukup rumit, agar sulit dibaca oleh pihak yang tidak diinginkan dan juga untuk menghindari kebocoran informasi penting kenegaraan .
Okey, sekian tulisan dari saya ini…mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan maupun dari segi pengertian dari tulisan saya diatas…
Akan disambung lain kali dengan topik yang lain.  “Say Yes to Math!!!”
=Her_waY=

Sebelum Kita Mengeluh

Baru-baru ini saya membaca sebuah wacana dari blog yang menurut saya cukup menarik untuk dibaca. Berikut adalah isinya.
SEBELUM KITA MENGELUH………..

1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali.

2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidakpunya apapun untuk dimakan.

3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan.

4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.

5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istrimu, pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Allah untuk diberikan teman hidup.

6. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

7. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.

8. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya, pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.

9. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.

10. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

            Sebuah wacana yang sederhana, namun bila kita membaca dengan sungguh-sungguh wacana diatas, kita pasti akan menemukan arti bahwa betapa pentingnya kita untuk bersyukur. Setiap hari kebanyakan kita mengeluh bila kita menemui kesulitan sekecil apapun. Padahal masih ada orang yang mendapat cobaan lebih berat dari kita, dan mereka menghadapinya dengan lebih tegar dan sabar. Kita wajib bersyukur dengan segala kekurangan dan kelebihan yang oleh Tuhan berikan kepada kita. Janganlah kita untuk bersikap iri dengan kondisi orang lain yang terlihat lebih baik dari kita. Selalu mensyukuri apa yang Tuhan berikan kepada kita, karena apapun itu bila kita menerima dengan rasa syukur pasti apapun yang kita lakukan pasti akan mendatangkan kebaikan bagi kita dan juga orang lain. Jadi, apakah kita sudah bersyukur hari ini?

Mother Theresa Quote



Bila kamu baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih.
Tapi Bagaimanapun juga, berbaik hatilah.

Bila kamu jujur dan terbuka, mungkin orang lain akan menipumu.
Tapi bagaimanapun juga, jujur dan terbukalah.

Bila kamu mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan, bisa saja orang lain jadi iri.
Tapi bagaimanapun juga, berbahagialah...

Bila kamu sukses, kamu akan mendapatkan beberapa teman palsu, dan beberapa sahabat sejati.
Tapi bagaimanapun juga, sukseslah!

Apa yang kamu bangun selama bertahun-tahun, mungkin saja dihancurkan orang lain hanya dalam semalam.
Tapi bagaimanapun juga, bangunlah.

Kebaikan yang kamu lakukan sepanjang hari ini, mungkin saja besok sudah dilupakan orang lain.
Tapi bagaimanapun juga, berbuat baiklah.

Berikan yang terbaik dari dirimu!

Pada akhirnya kamu tahu bahwa ini adalah urusan antara kamu dan Tuhan-mu.
Ini bukan urusan antara kamu dan mereka.

======(Mother Teresa)=======

Teorema Monyet Tak Terhingga

File-file mading kepengurusan HMJ Matematika Unika Widya Mandala Madiun 2009/2010 ternyata udah terkumpul banyak di direktoriku. hehe...arsip-arsipnya masih lengkap. Buat kenang-kenangan lah..pernah mengurusi mading jurusan ... :-)
Ini salah satu artikel yang akan kushare ke kalian... Judulnya Teorema Monyet Tak Hingga. Sebenarnya artikel ini sumbangan dari dosenku (Ibu Gregoria Ariyanti, S. Pd, M.Si) buat artikel mading. Ijin buat share, ya bu... :) Ku-share disini siapa tau bisa bermanfaat...hehe..

Teorema monyet tak terhingga
Ada teorema yang namanya cukup aneh, cukup nyeleneh Teorema Monyet Tak Terhingga ( The Infinite Monkey Theorem). Teorema ini berbunyi:
Jika ada seekor monyet memencet tuts-tuts mesin tik  secara acak dalam jangka waktu tak terhingga maka sang monyet akan menghasilkan karya sastra.
Hmmm...sepertinya mustahil seekor monyet yang mengetik secara akan menghasilkan karya sastra meskipun diberi waktu yang abadi tanpa batas. Nah kita masuk ke contoh saja, kita akan menghitung  waktu yang dibutuhkan si Monyet untuk mengetikkan  puisi berjudul “aku” karangan Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Boleh dibilang ini puisi yang paling terkenal. Puisi “Aku”  terdiri dari 329 karakter (sudah termasuk spasi). Misalkan saja si Monyet diberikan mesin tik khusus yang hanya terdiri dari 27 tuts (26 tuts untuk huruf ditambah spasi bar). Kita biarkan si Monyet mengetik sebanyak 329 karakter dalam satu kertas, jika kertas sudah diketik sebanyak 329 karakter, kertas kita tarik dan lihat apakah menghasilkan Puisi “Aku” jika tidak masukkan kembali kertas.
Nah..sekarang kita hitung berapa banyak kemungkinan 329 karakter yang diketik oleh monyet secara acak. Kita punya 329 karakter dan 27 pilihan untuk setiap karakter, itu berarti kita membutuhkan percobaan minimal sebanyak 27329  karakter. Nah..coba hitung dengan kalkulator, hmmm…...mungkin harus dengan komputer deh, diperoleh hasil
3 068 079 552 316 892 374 013 822 312 153 185 032 776 502 718 303 297 682 174 345 056 032 918047 788 705 616 599 156 932 045 634 071 016 217 260 102 341 485 333 787 865 265 946 665 823233 812 253 145 010 051 987 293 989 678 246 438 445 934 678 084 546 539 343 884 857 249 886296 609 568 836 061 658 499 370 592 062 908 842 160 038 644 528 889 753 458 993 595 682 513762 166 781 000 625 344 386 650 542 895 553 718 655 201 172 243 861 968 410 785 110 593 395840 823 711 053 202 242 580 371 737 788 239 740 144 051 234 443 025 970…
Itu angka yang sangat besar sekitar 3.068 x 10542. Misalkan saja si monyet kita ini mempunyai kecepatan ketik 120 karakter/menit dan sehari mengetik selama 10 jam maka dalam sehari dihasilkan 72.000 karakter. Dalam waktu setahun diperoleh  72.000×365=26.280.000 karakter. Bagi angka besar diatas dengan 26.280.000 maka kita akan mengetahui  berapa lama  monyet kita ini mengetikkan puisi “aku” yaitu sekitar  1.167 x 10535  tahun, padahal umur alam semesta saja sekitar 14 milyar tahun (14 x 109 ).
Jadi teorema monyet tak terbatas memang benar tapi hanya berlaku di dunia matematika, tidak berlaku didunia nyata.
=========
walpaper monyet typing

(sumber : http://ariaturns.wordpress.com/ )

Buletin WIMA

Buletin Aspirasi Mahasiswa Unika Widya Mandala Madiun


Inilah wujud aspirasi kreatifitas mahasiswa Unika Widya Mandala Madiun dalam bidang jurnalistik...
(cover buletin BIMA)

(tim jurnalistik BIMA)

Dukung terus wujud apresiatif mahasiswa Widya Mandala Madiun ini, ya... Terima kasih :)
(salam redaksi)

Rabu, 06 April 2011

“Ujian Saringan 3x”

Di jaman Yunani kuno, Dr. Socrates adalah seorang terpelajar dan intelektual yang terkenal reputasinya karena pengetahuan dan kebijaksanaanya yang tinggi.
Suatu hari seorang pria berjumpa dengan Socrates dan berkata,
“Tahukah anda apa yang baru saja saya dengar mengenai salah seorang teman anda?”
beautiful_nature_3268207.jpg“tunggu sebentar,” jawab Dr. Socrates. “Sebelum memberitahukan saya sesuatu, saya ingin anda melewati sebuah ujian kecil. Ujian tersebut dinamakan Ujian Saringan Tiga Kali.”.
“Saringan tiga kali?” tanya pria tersebut.
“Betul,” lanjut Dr.Socrates. “Sebelum anda mengatakan kepada saya mengenai teman saya, mungkin merupakan ide yang bagus untuk menyediakan waktu sejenak dan menyaring apa yang akan anda katakan. Itulah kenapa saya sebut sebagai Ujian Saringan Tiga Kali. Saringan yang pertama adalah KEBENARAN. Sudah pastikah anda bahwa apa yang anda akan katakana kepada saya adalah benar?”.
“tidak,” kata pria tesebut, “sesungguhnya saya baru saja mendengarnya dan ingin memberitahukannya kepada anda”.
“Baiklah,” kata Socrates. “Jadi anda sungguh tidak tahu apakah hal itu benar atau tidak. Sekarang mari kita coba saringan kedua yaitu : KEBAIKAN. Apakah yang akan anda katakan kepada saya mengenai teman saya adalah sesuatu yang baik?”. “Tidak, sebaliknya, mengenai hal yang buruk”.
“Jadi,”lanjut Socrates, “anda ingin mengatakan kepada saya sesuatu yang buruk mengenai dia, tetapi anda tidak yakin kalau itu benar. Anda mungkin masih bisa lulus ujian selanjutnya, yaitu: KEGUNAAN. Apakah apa yang anda igin beritahukan kepada saya tentang teman saya tersebut akan berguna bagi saya?”.
“tidak, sungguh tidak,” jawab pria tersebut.
“Kalau begitu,”simpul Dr. Socrates, “Jika apa yang anda ingin beritahukan kepada saya …tidak benar, tidak juga baik, bahkan tidak berguna bagi saya, kenapa anda ingin menceritakan kepada saya?”
Sebuah panah yang melesat dari busurnya dan membunuh jiwa yang tidak bersalah, dan kata-kata yang telah diucapkan yang menyakiti hati seseorang, keduanya tidak pernah bisa ditarik kembali. Jadi sebelum berbicara, gunakanlah Saringan Tiga Kali

TEKA-TEKI EINSTEIN

Albert Einsten yang menyusun teka-teki ini…
Konon, 98% penduduk dunia tidak mampu menyelesaikan teka-teki ini. Apakah anda yang termasuk 2%?
Begini teka-tekinya…
Ada 5 buah rumah yang masing-masing memiliki warna berbeda. Setiap rumah dihuni satu orang pria dengan kebangsaan berbeda-beda. Setiap penghuni rumah menyukai jenis minuman tertentu. Setiap penghuni rumah merokok satu merk rokok tertentu. Setiap penghuni rumah memelihara satu jenis hewan tertentu. Tak satupun dari kelima orang itu yang minum minuman yang sama, merokok satu merk yang sama, dan memelihara hewan yang sama antara penghuni yang satu dengan penghuni yang lain.
PETUNJUK:
Ø  Orang Inggris tinggal di dalam rumah berwarna merah.
Ø  Orang Swedia memelihara anjing.
Ø  Orang Denmark suka minum teh.
Ø  Rumah warna hijau tepat disebelah kiri rumah warna putih.
Ø  Penghuni rumah berwarna hijau senang minum kopi.
Ø  Orang yang merokok PallMall memelihara burung.
Ø  Orang Jerman merokok Rothmans.
Ø  Penghuni rumah yang terletak di tengah-tengah senang minum susu.
Ø  Penghuni rumah berwarna kuning merokok Dunhill.
Ø  Orang Norwegia tinggal di rumah paling pertama.
Ø  Orang yang merokok Marlboro tinggal di sebelah orang yang memelihara kucing.
Ø  Orang yang memelihara kuda  tinggal di sebelah orang yang merokok Dunhill.
Ø  Orang yang merokok Winfield senang minum bir.
Ø  Di sebelah rumah berwarna biru tinggal orang Norwegia.
Ø  Orang yang merokok Marlboro bertetangga dengan orang yang minum air.
Ø  Pertanyaan: SIAPAKAH YANG MEMELIHARA IKAN?

Sinkronisasi Otak Kanan dan Otak Kiri

Bicara mengenai otak, cenderung  yang pertama terlintas di benak kita adalah organ tubuh manusia yang berfungsi untuk berfikir, selanjutnya untuk mengontrol indra, mengkoordinasi kerja tubuh, dan sebagainya. Bagian dari tubuh manusia yang  berwarna pink keabu-abuan ini sangat vital fungsinya bagi kita. Otak manusia terdiri dari belahan otak kanan dan otak kiri. Otak kanan berfungsi untuk tempat perkembangan kreativitas, musikal, emosi, perasaan, imajinasi, sosialisasi, perkembangan kepribadian, dan pengenalan individu. Sedangkan otak kiri berfungsi untuk hal yang bersifat akademik, seperti daya ingat, melogika, analisis, kemampuan tata bahasa, baca tulis, berbicara, angka, dan lain-lain. Sejauh ini IQ (Intelligence Quotient) kita dikendalikan oleh otak kiri, sedangkan EQ(Emotional Quotient) dikendalikan oleh otak kanan.
Sebagian besar dari kita kebanyakan lebih mengoptimalkan kerja otak kiri daripada otak kanan. Hal tersebut disebabkan  dalam sistem pendidikan formal di negara kita mulai dari pendidikan formal dasar diterapkan mata pelajaran yang cenderung menitik beratkan pada perkembangan kinerja otak kiri, seperti berhitung, menghafal, dan sebagainya daripada dengan mata pelajaran yang lebih menggunakan otak kanan, seperti bermusik, menyanyi, menari dan kegiatan lainnya yang menumbuhkan kreativitas. Padahal dengan merangsang seni, kreativitas, dan imajinasi terlebih dahulu akan memudahkan anak untuk mempelajari pelajaran seperti matematika dan ilmu lainnya dengan menggunakan intuisi mereka.
Karena baik otak kanan maupun otak kiri sama pentingnya, maka kita perlu menyeimbangkan keduanya agar bisa berjalan secara selaras. Jika salah satu belahan otak berjalan tidak seimbang maka belahan otak lainnya akan kurang berkembang dan kurang baik dalam menjalankan fungsinya.
Berikut adalah langkah untuk mengoptimalkan kinerja otak kanan dan otak kiri:
1.         Meningkatkan daya ingat dan logika berpikir
2.         Mempergunakan alat peraga untuk mengoptimalkan panca indra
3.         Biasakan rapi dan disiplin
4.         Biasakan untuk menyukai musik, seni, dan olah raga
5.         Membaca dan berbahasa yang baik dan benar
6.         Berlatih menstabilkan emosi dan mengontrol diri
Dengan sinkronnya otak kanan dan otak kiri, maka keduanya akan berjalan saling menguatkan, dan tidak ada yang terhambat perkembangan dan fungsinya. Jadi apakah sudah sinkron antara otak kanan dan otak kiri Anda?

Lirik Lagu Rohani "Deus Meus"

Deus meus in te confido
Labia mea laudabunt te Jesu
Agnus dei in te confido
Audi voces te adorant, te precantes
Animam meam levavi ad te
Benedictus tu coqnovisti me
Te laudamus veni domine
Kepadamu ya Tuhan aku menyerahkan diriku
Mulutku memujimu, Jesus
Anak domba Allah, aku mempercayakan(menyerahkan) diriku padamu
Dengarkanlah (lantunan)suara yang memuji, berdoa padamu
Kau mengangkat jiwaku padamu
Terpujilah engkau yang mengenal (lubuk hati) aku
Kami memujimu, datanglah Tuhan
Deus meus in te confido
Defende nos ab hostibus Jesu
Agnus dei in te confido
Presta pacis incrementum, memento verbi
Animam meam levavi ad te
Benedictus-miserere nobis te laudamus veni domine
Kepadamu ya Tuhan aku menyerahkan diriku
Belalah kami dari para musuh, Yesus  Anak domba Allah,
aku mempercayakan(menyerahkan) diriku padamu
berilah kami damai yang melimpah,
ingatlah( ya Tuhan)
Kau mengangkat jiwaku padaMu(Engkau yang) terpuji, kasihanilah kami
Kami memujimu, datanglah Tuhan
Deus meus in te confido
Agnus dei qui tolis peccata mundi
Sine te nihil est in domine Jesu Christe,
Redemptor omnium te laudamus veni domine
Kepadamu ya Tuhan aku menyerahkan diriku
Anak domba Allah yang menghapus dosa dunia
Tanpamu segala sesuatu hampa
di dalam Tuhan, Yesus Kristus,
penebus seluruh umat manusia
kami memujimu, datanglah Tuhan

Cita-citaku : Keliling dunia

Aku pingin banget bisa keliling dunia. Melihat indahnya dunia ciptaan Tuhan. Aku ingin mengunjungi tempat-tempat sepi yang tenang, dan juga pemandangannya sangat indah. Ketika aku menonton suatu acara geographic channel yang mengusung tema “Through The Lens”, aku sangat antusias untuk menontonnya. Disitu diceritakan banyak fotografer petualang yang tuagsnya memotret hal-hal yang sangat indah, dan banyak orang terkesima ketika melihatnya. Aku sangat tertarik dengan profesi itu. Ada yang menjadi memotret sebuah mummi suatu anggota suku yang sangat sakral. Tempat persitrahatan mummi itu belum pernah terjamah oleh tangan manusia selama kurang lebih 500 tahun. Dan letaknya pun tidak main-main. Di puncak suatu perbukitan terjal, yang sangat beresiko bila ada orang yang mencoba untuk datang kesana. Para fotografer datang kesana dengan mendaki bukit yang sangat terjal dengan tali pengaman. Sungguh pekerjaan yang sangat beresiko tetapi juga menarik. Ada juga beberapa fotografer yang memotret dari udara, dan objek modelnya adalah seorang penerjun bebas yang sedang beraksi di udara. Benar-benar dibutuhkan ketelitian, kecepatan, dan juga ketangkasan dalam memotret objek yang sedang terjun bebas. Harus tepat pada objek model, agar gambar yang dihasilkan benar-benar spektakuler. Dan, dengan kerja keras para fotografer petualang tersebut, foto yang dihasilkan memang benar-benar mengagumkan. Aku akan bercerita sekali lagi mengenai para fotografer petualang tersebut. Ada seorang fotografer petualang yang mencoba untuk memotret sebuah hiu karang yang sangat besar. Untuk menunjukkan kepada para penonton betapa besarnya hiu tersebut, dia menggunakan model yang bersedia untuk difoto diatas hiu karang yang sedang membuka mulutnya. Dari situ akan terlihat perbandingan ukuran antara hiu karang dengan manusia. Foto itu akhirnya berhasil menjadi cover depan suatu majalah alam terkenal. Pendapatku mengenai profesi fotografer petualang adalah mereka sangat berani dalam mendapatkan satu gambar yang sangat menakjubkan. Mereka rela mengambil resiko nyawa hanya demi manjalankan profesi tersebut. Tetapi enaknya ya mereka bisa berkeliling dunia, ke tempat yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya, mereka bisa mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan, dan juga mereka bisa mendapatkan kepuasan ketika mendapatkan gambar hasil jepretan kamera mereka.
Asal kalian tahu saja, aku ini juga memiliki jiwa seperti mereka, lho. hehe... :) Aku suka memotret hal-hal yang menurutku sangat berartistik tinggi. Aku angat menyukai suasana malam yang penuh dengan ketenangan. Aku pernah memotret suasana jalan jam setengah tujuh malam. Walaupun jam segitu, tapi suasananya sudah sepi. Kalian pasti tidak tahu rasanya bila melihat jalanan lengang, dengan hiasan lampu jalan yang bersinar kuning kemerah-merahan yang sedikit redup sinarnya. Sangat menakjubkan. Pasti kalian menganggap aku aneh, kan ? Pernah, gak kalian mbayangin untuk menikmati suasana malam di Paris, ataupun Tokyo. Wow !!! Tentu sangat menyenangkan, bukan ? Fotografer petualang…SPIRIT…! 

LANGKAH PENELITIAN KUANTITATIF

*   Metode penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistic objek melalui perhitungan ilmiah yang berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survey untuk menentukan frekuensi dan presentase tanggapan mereka.
*   Dari sumber lain menyebut bahwa penelitian kuantitatif adalah jenis penellitian yang menggunakan rancangan penelitian berdasarkan prosedur statistic atau dengan cara lain dari kuantifikasi untuk mengukur variable penelitiannya.
*   Contoh: dari 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini.
*    Langkah-langkah penelitian kuantitatif adalah;
1)    Tahap Konseptual (Merumuskan dan membatasi masalah, meninjau kepustakaan yang relevan,mendefinisikan kerangka teoritis, merumuskan hipotesis).Tahap ini termasuk merenungkan, berpikir,  membaca, membuat konsep, revisi konsep, teoritisasi,  bertukar pendapat, konsul dengan pembimbing, dan penelusuran pustaka. Mengeksploitasi, perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti. Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan menjadi pusat perhatian peneliti dan kemudian peneliti mendefinisikan serta menformulasikan masalah penelitian tersebut dengan jelas sehingga mudah dimengerti.
2)    Fase Perancangan dan Perencanaan (memilih rancangan penelitian, mengidentifikasi populasi yang diteliti, mengkhususkan metode untuk mengukur variabel penelitian, merancang rencana sampling, mengakhiri dan meninjau rencana penelitian, melaksanakan pilot penelitian dan membuat revisi). Mendesain model penelitian dan paramater penelitian. Setelah masalah penelitian diformulasikan maka peneliti mendesain rancangan penelitian, baik desain model maupun penentuan parameter penelitian, yang akan menuntun pelaksanaan penelitian mulai awal sampai akhir penelitian.
3)    Mendesain instrumen pengumulan data penelitian. Agar dapat melakukan pengumpulan data penelitian yag sesuai dengan tujuan penelitian, maka desain instrumen pengumpulan data menjadi alat perekam data yang sangat penting di lapangan.
4)    Fase Empirik (pengumpulan data, penyiapan data untuk analisis)
Mengumpulkan data penelitian dari lapangan.
5)    Fase Analitik (analisis data, penafsiran hasil)
Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Data yang dikumpulkan dari lapangan diolah dan dianalisis untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan, yang diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis penelitian.
6)    Fase Diseminasi
Mendesain laporan hasil penelitian. Pada tahap akhir, agar hasil penelitian dapat dibaca, dimengerti dan diketahui oleh masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut disusun dalam bentuk laporan hasil penelitian.
*     Ciri-ciri penelitian kuantitatif:
*    Cara samplingnya berlandaskan pada asas random.
*    Instrumen sudah dipersiapkan sebelumnya dan di lapangan tinggal pakai.
*    Jenis data yang diperoleh dengan instrumen-instrumen sebagian besar berupa angka atau yang diangkakan.
*    Teknik pengumpulan datanya memungkinkan diperoleh data dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang relatif singkat.
*    Teknik analisis yang dominan adalah teknik statistik.
*    Sifat dasar analisis penelitian deduktif dan sifat penyimpulan mengarah ke generalisasi.
*Metode penelitian kuantitatif memiliki cakupan yang sangat luas. Secara umum, metode penelitian kuantitatif dibedakan atas dua dikotomi besar, yaitu eksperimental dan noneksperimental. Eksperimental dapat dipilah lagi menjadi eksperimen kuasi, subjek tunggal dsb. Sedangkan noneksperimental berupa deskriptif, komparatif, korelasional, survey, ex post facto, histories dsb.



TEORI PEMBELAJARAN KOGNITIFISME

Teori perkembangan kognitifisme dikembangkan oleh Jean Piaget(1896-1980). Teorinya yang terkenal adalah  ‘perkembangan kognitif‘ yang memandang bahwa kemampuan berpikir  seseorang itu  melalui  perubahan-perubahan   gradual   dan  berurutan   di mana    proses   mental menjadi  semakin   kompleks. Dan aliran ini mulai muncul pada tahun 60-an sebagai gejala ketidakpuasan terhadap konsep behavioristik. Menurut teori kognitifisme, belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku. Gerakan ini tidak lagi memandang manusia sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif terhadap lingkungan, melainkan sebagai makhluk yang selalu berfikir (Homo Sapiens). Paham kognitifisme ini tumbuh akibat pemikiran-pemikiran kaum rasionalisme.Dalam model ini tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan dan perubahan tingkah laku sangat dipengaruhi oleh proses berfikir internal yang terjadi selama proses belajar.
Berikut adalah ciri-ciri dari aliran kognitifisme:
*      mementingkan apa yang ada dalam diri manusia
*      mementingkan keseluruhan daripada bagian-bagian
*      mementingkan peranan kognitif
*      mementingkan kondisi waktu sekarang
*      mementingkan pembentukan struktur kognitif
*      mengutamakan keseimbangan dalam diri manusia
*      mengutamakan insight (pengertian, pemahaman)
Tokoh-tokoh dalam hal ini, seperti Jean Piaget, Brunner, dan Ausuble.
1. JEAN PIAGET
4 Tahap perkembangan kognitif menurut Piaget:
Tahap
Perkiraan Usia
Kemampuan Utama
1. Sensori motor
Lahir – 2 Tahun
Terbentuk konsep dasar
“Kepermanenan Obyek”
2. Praoperasi
2 Tahun – 7 Tahun
Perkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol, egosentris, dan sentral
3. Operasi Konkrit
7 Tahun – 11 Tahun
Berpikir logis, penggunaan operasi-operasi dapat balik, desentrasi
4. Operasi Formal
11 Tahun – Dewasa
Pemikiran abstrak, pemecahan masalah dengan eksperimentasi sistematis
Tiga prinsip utama pembelajaran yang dikemukakan Piaget:
* Belajar aktif
Proses pembelajaran adalah proses aktif, karena pengetahuan terbentuk dari dalam subyek belajar. Untuk membantu perkembangan kognitif anak, kepadanya perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan anak belajar sendiri, misalnya: melakukan percobaan sendiri; memanipulasi simbol-simbol; mengajukan pertanyaan dan mencari jawabannya sendiri; membandingkan penemuan sendiri dengan penemuan temannya.
* Belajar lewat interaksi sosial
Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi di antara subyek belajar. Menurut Piaget belajar bersama baik dengan teman sebaya maupun orang yang lebih dewasa akan membantu perkembangan kognitif mereka. Karena tanpa kebersamaan kognitif akan berkembang dengan sifat egosentrisnya. Dan dengan kebersamaan khasanah kognitif anak akan semakin beragam.
* Belajar lewat pengalaman sendiri
Dengan menggunakan pengalaman nyata maka perkembangan kognitif seseorang akan lebih baik daripada hanya menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Berbahasa sangat penting untuk berkomunikasi namun jika tidak diikuti oleh penerapan dan pengalaman maka perkembangan kognitif seseorang akan cenderung mengarah ke verbalisme.
      2. JA. Brunner
Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh caranya melihat lingkungan. Tahap pertama adalah tahap enaktif, dimana siswa melakukan aktifitas-aktifitasnya dalam usahanya memahami lingkungan. Tahap kedua adalah tahap ikonik dimana ia melihat dunia melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal. Tahap ketiga adalah tahap simbolik, dimana ia mempunyai gagasan-gagasan abstrak yang banyak dipengaruhi bahasa dan logika dan komunikasi dilkukan dengan pertolongan sistem simbol. Semakin dewasa sistem simbol ini samakin dominan. Brunner menyatakan bahwa dalam belajar ada empat hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu peranan pengalaman struktur pengetahuan, kesiapan mempelajari sesuatu, intuisi, dan cara membangkitkan motivasi belajar.
Maka dalam pengajaran di sekolah Brunner mengacukan bahwa dalam pembelajaran hendaknya mencakup:
v Pengalaman-pengalaman optimal untuk mau dan dapat belajar
Pembelajaran dari segi siswa adalah pembelajaran yang membantu siswa dalam hal mencari alternative pemecahan masalah. Dalam mencari pemecahan masalah melalui penyelidikan dan penemuan serta cara pemecahannya dibutuhkan adanya aktivitas, pemeliharaan dan pengarahan. Artinya dalam pembelajaran dibutuhkan pengalaman-pengalaman untuk melakukan sesuatu dengan tujuan mempertahankan pengalaman-pengalaman yang positif. Karena itulah diperlukan arahan dari guru agar siswa tidak banyak melakukan kesalahan. Maka guru harus memberikan kesempatan sebaik-baiknya agar siswa memperoleh pengalaman optimal dalam proses belajar dan meningkatkan kemauan belajar.
v Perstrukturan pengetahuan untuk pemahaman optimal
Pembelajaran hendaknya dapat memberikan struktur yang jelas dari suatu pengetahuan yang dipelajari anak-anak
v Perincian urutan penyajian materi pelajaran
Pendekatan pembelajaran dilakukan dengan siswa dibimbing melalui urutan masalah, sekumpulan materi pelajaran yang logis dan sistematis untuk meningkatkan kemampuan dalam menerima, mengubah dan mentransfer apa yang telah dipelajari. Urutan materi sangat berpengaruh pada tingkat kemampuan siswa dalam menguasai materi tersebut. Yang mempengaruhi dalam urutan optimal suatu materi adalah factor belajar sebelumnya, tingkat perkembangan anak, sifat materi pelajaran dan perbedaan individu.
v Cara pemberian “reinforcement”
Brunner mendukung adanya hadiah dan hukuman dalam pembelajaran yang digunakan sebagai reinforcement untuk siswa. Sebab Brunner mengakui bahwa suatu ketika hadiah ekstrinsik bisa berubah menjadi dorongan yang bersifat intrinsik. Demikian juga pujian dari guru adalah dorongan bersifat ekstrinsik dan keberhasilan memecahkan masalah menjadi dorongan yang bersifat intrinsik.
3. David Ausuble
Ausuble mengemukakan tentang belajar bermakna (meaningful learning). Belajar bermakna adalah proses mengaitkan informasi baru dengan konsep-konsep yang relevan dan terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Prasyarat belajar bermakna adalah: materi yang akan dipelajari bermakna secara potensial dan anak yang belajar bertujuan melaksanakan belajar bermakna.
Empat prinsip pembelajaran, antara lain:
*  Pengatur Awal (Advance Organizer)
Pengatur awal atau bahan pengait dapat digunakan guru dalam membantu mengaitkan konsep lama dengan konsep baru yang lebih tinggi maknanya. Penggunaan pengatur awal yang tepat dapat meningkatkan pemahaman berbagai macam materi pelajaran, terutama materi pelajaran yang mempunyai struktur yang teratur. Pada saat mengawali pembelajaran dengan presentasi suatu pokok bahasan sebaiknya “pengatur awal” itu digunakan, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.
*    Diferensiasi Progresif
Di dalam proses belajar bermakna perlu adanya pengembangan dan elaborasi konsep-konsep. Caranya unsure yang paling umum dan inklusif diperkenalkan lebih dahulu kemudian baru yang lebih mendetail, berarti proses pembelajaran dari umum ke khusus.
*    Belajar Superordinat
Belajar superordinat adalah proses struktur kognitif yang mengalami pertumbuhan ke arah deferensiasi, terjadi sejak perolehan informasi dan diasosiasikan dengan konsep dalam struktur kognitif tersebut. Proses belajar tersebut akan terus berlanjut hingga suatu saat ditemukan hal-hal baru. Belajar superordinat akan terjadi bila konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya merupakan unsur-unsur dari suatu konsep yang lebih luas dan inklusif.
*    Penyesuaian Integratif
Pada suatu saat siswa kemungkinan akan menghadapi kenyataan bahwa dua atau lebih nama konsep digunakan untuk menyatakan konsep yang sama atau bila nama yang sama diterapkan pada lebih satu konsep. Untuk mengatasi pertentangan kognitif itu, Ausuble juga mengajukan konsep pembelajaran penyesuaian integrative. Caranya, materi pelajaran disusun sedemikian rupa, sehingga guru dapat menggunakan hierarki-hierarki konseptual ke atas dan ke bawah selama informasi disajikan.

Kelompok teori kognitif beranggapan bahwa belajar adalah pengorganisasian aspek-aspek kognitif dan perseptual untuk memperoleh pemahaman. Dalam model ini tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan dan perubahan tingkah laku sangat dipengaruhi oleh proses berfikir internal yang terjadi selama proses belajar.
Prinsip-prinsip teori kognitifisme; menurut teori kognitivisme, belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku. Teori ini menekankan pada gagasan bahwa bagian-bagian suatu situasi saling berhubungan dengan kontek situasi secara keseluruhan. Yang termasuk dalam kelompok teori ini adalah teori perkembangan Piaget, teori kognitif Bruner, teori belajar bermakna Ausebel dll.

Teori Perkembangan Piaget
Menurut Piaget perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik yaitu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis yaitu perkembangan sistem syaraf. Dengan bertambahnya umur maka susunan syaraf seseorang akan semakin komplek dan ini memungkinkan kemampuannya meningkat (Traves dalam Toeti 1992:28). Oleh karena itu proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap perkembangan tertentu sesuai dengan umurnya. Perjenjangan ini bersifat hierarkis yaitu melalui tahap-tahap tertentu sesuai dengan umurnya. Seseorang tidak dapat mempelajari sesuatu diluar kemampuan kognitifnya.
Ada empat tahap perkembangan kognitif anak yaitu:
*      Tahap sensori motorik yang bersifat internal ( 0-2 tahun)
*      Tahap preoperasional (2-6 tahun )
*      Tahap operasional konkrit (6-12 tahun)
*      Tahap formal yang bersifat internal (12-18 tahun)

Teori kognitif Bruner
Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh caranya melihat lingkungan. Tahap pertama adalah tahap enaktif, dimana siswa melakukan aktifitas-aktifitasnya dalam usahanya memahami lingkungan. Tahap kedua adalah tahap ikonik dimana ia melihat dunia melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal. Tahap ketiga adalah tahap simbolik, dimana ia mempunyai gagasan-gagasan abstrak yang banyak dipengaruhi bahasa dan logika dan komunikasi dilkukan dengan pertolongan sistem simbol. Semakin dewasa sistem simbol ini samakin dominan.
Menurut Bruner untuk mengajar sesuatu tidak usah ditunggu sampai anak mancapai tahap perkembangan tertentu. Yang penting bahan pelajaran harus ditata dengan baik maka dapat diberikan padanya. Dengan lain perkataan perkembangan kognitif seseorang dapat ditingkatkan dengan jalan mengatur bahan yang akan dipelajari dan menyajikannya sesuai dengan tingkat perkembangannya. Penerapan teori Bruner yang terkenal dalam dunia pendidikan adalah kurikulum spiral dimana materi pelajaran yang sama dapat diberikan mulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan tinggi disesuaikan dengan tingkap perkembangan kognitif mereka. Cara belajar yang terbaik menurut Bruner ini adalah dengan memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses intuitif kemudian dapat dihasilkan suatu kesimpulan. (discovery learning)

Aliran Psikologi Kognitif
Aliran kognitif mulai muncul pada tahun 60-an sebagai gejala ketidakpuasan terhadap konseps manusia menurut behaviorisme. Gerakan ini tidak lagi memandang manusia sebagai makhluk yang bereaks secara pasif terhadap lingkungan, melainkan sebagai makhluk yang selalu berfikir (Homo Sapiens). Paham kognitifisme ini tumbuh akibat pemikiran-pemikiran kaum rasionalisme.
Tokoh-tokohnya antara lain: Gestalt, Meinong, Ehrenfels, Kohler, Max Wetheimer, dan Koffka. Menurut mereka manusia tidak memberikan respons secara otomatis kepada stimulus yang dihadapkan kepadanya karena manusia adalah makhluk aktif yang dapat menafsirkan lingkungan dan bahkan dapat mendistorsinya (merubahnya). Pada dasarnya mereka berpandangan bahwa manusialah yang menentukan makna stimuli itu, bukan stimuli itu sendiri.
Ciri-ciri aliran kognitif:
-->mementingkan apa yang ada dalam diri manusia
-->mementingkan keseluruhan daripada bagian-bagian
-->mementingkan peranan kognitif
-->mementingkan kondisi waktu sekarang
-->mementingkan pembentukan struktur kognitif
-->mengutamakan keseimbangan dalam diri manusia
-->mengutamakan insight (pengertian, pemahaman)
Konsep Pembelajaran Kognitif
Pengembangan konsep pembelajaran kognitif sudah tentu sangat dipengaruhi oleh aliran psikologi kognitif. Terdapat tiga tokoh penting di dalamnya yaitu: Piaget, Bruner dan Ausuble.
Jean Piaget
Tiga prinsip utama pembelajaran yang dikemukakan Piaget, antara lain:
-->Belajar aktif
Proses pembelajaran adalah proses aktif, karena pengetahuan terbentuk dari dalam subyek belajar. Untuk membantu perkembangan kognitif anak, kepadanya perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan anak belajar sendiri, misalnya: melakukan percobaan sendiri; memanipulasi symbol-simbol; mengajukan pertanyaan dan mencari jawabannya sendiri; membandingkan penemuan sendiri dengan penemuan temannya.
-->Belajar lewat interaksi sosial
Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi di antara subyek belajar. Menurut Piaget belajar bersama baik dengan teman sebaya maupun orang yang lebih dewasa akan membantu perkembangan kognitif mereka. Karena tanpa kebersamaan kognitif akan berkembang dengan sifat egosentrisnya. Dan dengan kebersamaan khasanah kognitif anak akan semakin beragam. Hal ini memperkuat pendapat dari JL. Mursell.
-->Belajar lewat pengalaman sendiri
Dengan menggunakan pengalaman nyata maka perkembangan kognitif seseorang akan lebih baik daripada hanya menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Berbahasa sangat penting untuk berkomunikasi namun jika tidak diikuti oleh penerapan dan pengalaman maka perkembangan kognitif seseorang akan cenderung mengarah ke verbalisme.
JA. Brunner
Brunner menyatakan bahwa dalam belajar ada empat hal pokok yang perlu diperhatikan yaitu peranan pengalaman struktur pengetahuan, kesiapan mempelajari sesuatu, intuisi, dan cara membangkitkan motivasi belajar. Maka dalam pengajaran di sekolah Brunner mengaukan bahwa dalam pembelajaran hendaknya mencakup:
-->Pengalaman-pengalaman optimal untuk mau dan dapat belajar
Pembelajaran dari segi siswa adalah pembelajaran yang membantu siswa dalam hal mencari alternative pemecahan masalah. Dalam mencari pemecahan masalah melalui penyelidikan dan penemuan serta cara pemecahannya dibutuhkan adanya aktivitas, pemeliharaan dan pengarahan. Artinya dalam pembelajaran dibutuhkan pengalaman-pengalaman untuk melakukan sesuatu dengan tujuan mempertahankan pengalaman-pengalaman yang positif. Karena itulah diperlukan arahan dari guru agar siswa tidak banyak melakukan kesalahan. Maka guru harus memberikan kesempatan sebaik-baiknya agar siswa memperoleh pengalaman optimal dalam proses belajar dan meningkatkan kemauan belajar.
-->Perstrukturan pengetahuan untuk pemahaman optimal
Pembelajaran hendaknya dapat memberikan struktur yang jelas dari suatu pengetahuan yang dipelajari anak-anak
-->Perincian urutan penyajian materi pelajaran
Pendekatan pembelajaran dilakukan dengan siswa dibimbing melalui urutan masalah, sekumpulan materi pelajaran yang logis dan sistematis untuk meningkatkan kemampuan dalam menerima, mengubah dan mentransfer apa yang telah dipelajari. Urutan materi sangat berpengaruh pada tingkat kemampuan siswa dalam menguasai materi tersebut. Yang mempengaruhi dalam urutan optimal suatu materi adalah factor belajar sebelumnya, tingkat perkembangan anak, sifat materi pelajaran dan perbedaan individu.
-->Cara pemberian “reinforcement”
Brunner mendukung adanya hadiah dan hukuman dalam pembelajaran yang digunakan sebagai reinforcement untuk siswa. Sebab Brunner mengakui bahwa suatu ketika hadiah ekstrinsik bisa berubah menjadi dorongan yang bersifat intrinsic. Demikian juga pujian dari guru adalah dorongan bersifat ekstrinsik dan keberhasilan memecahkan masalah menjadi dorongan yang bersifat intrinsic.
David Ausuble
Ausuble mengemukakan tentang belajar bermakna (meaningful learning). Belajar bermakna adalah proses mengaitkan informasi baru dengan konsep-konsep yang relevan dan terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Prasyarat belajar bermakna adalah: materi yang akan dipelajari bermakna secara potensial dan anak yang belajar bertujuan melaksanakan belajar bermakna.
Empat prinsip pembelajaran, antara lain:
-->Pengatur Awal (Advance Organizer)
Pengatur awal atau bahan pengait dapat digunakan guru dalam membantu mengaitkan konsep lama dengan konsep baru yang lebih tinggi maknanya. Penggunaan pengatur awal yang tepat dapat meningkatkan pemahaman berbagai macam materi pelajaran, terutama materi pelajaran yang mempunyai struktur yang teratur. Pada saat mengawali pembelajaran dengan presentasi suatu pokok bahasan sebaiknya “pengatur awal” itu digunakan, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna.
-->Diferensiasi Progresif
Di dalam proses belajar bermakna perlu adanya pengembangan dan elaborasi konsep-konsep. Caranya unsure yang paling umum dan inklusif diperkenalkan lebih dahulu kemudian baru yang lebih mendetail, berarti proses pembelajaran dari umum ke khusus.
-->Belajar Superordinat
Belajar superordinat adalah proses struktur kognitif yang mengalami pertumbuhan ke arah deferensiasi, terjadi sejak perolehan informasi dan diasosiasikan dengan konsep dalam struktur kognitif tersebut. Proses belajar tersebut akan terus berlanjut hingga suatu saat ditemukan hal-hal baru. Belajar superordinat akan terjadi bila konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya merupakan unsur-unsur dari suatu konsep yang lebih luas dan inklusif.
-->Penyesuaian Integratif
Pada suatu saat siswa kemungkinan akan menghadapi kenyataan bahwa dua atau lebih nama konsep digunakan untuk menyatakan konsep yang sama atau bila nama yang sama diterapkan pada lebih satu konsep. Untuk mengatasi pertentangan kognitif itu, Ausuble juga mengajukan konsep pembelajaran penyesuaian integrative. Caranya, materi pelajaran disusun sedemikian rupa, sehingga guru dapat menggunakan hierarki-hierarki konseptual ke atas dan ke bawah selama informasi disajikan.
KESIMPULAN
Pada dasarnya konsep pembelajaran kognitif disini menuntut adanya prinsip-prinsip utama sebagai berikut:
-->Pembelajaran yang aktif, maksudnya adalah siswa sebagai subyek belajar menjadi factor yang paling utama. Siswa dituntut untuk belajar dengan mandiri secara aktif.
-->Prinsip pembelajaran dengan interaksi social untuk menambah khasanah perkembangan kognitif siswa dan menghindari kognitif yang bersifat egosentris.
-->Belajar dengan menerapkan apa yang dipelajari agar siswa mempunyai pengalaman dalam mengeksplorasi kognitifnya lebih dalam. Tidak melulu menggunakan bahasa verbal dalam berkomunikasi.
-->Adanya guru yang memberikan arahan agar siswa tidak melakukan banyak kesalahan dalam menggunakan kesempatannya untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang positif.
-->Dalam memberikan materi kepada siswa diperlukan penstrukturan baik dalam materi yang disampaikan maupun metode yang digunakan. Karena pengaturan juga sangat berpengaruh pada tingkat kemampuan pemahaman pada siswa.
-->Pemberian reinforcement yang berupa hadiah dan hukuman pada siswa. Saat melakukan hal yang tepat harus diberikan hadiah untuk menguatkan dia untuk terus berbuat dengan tepat, hadiah tersebut bias berupa pujian, dan sebagainya. Dan sebaliknya memberikan hukuman atas kesalahan yang telah dilakukan agar dia menyadari dan tidak mengulangi lagi, hukuman tersebut biasa berupa: teguran, nasehat dan sebagainya tetapi bukan dalam hukuman yang berarti kekerasan.
-->Materi yang diberikan akan sangat bermakna jika saling berkaitan karena dengan begitu seseorang akan lebih terlatih untuk mengeksplorasi kemampuan kognitifnya.
-->Pembelajaran dilakukan dari pengenalan umum ke khusus (Ausable) dan sebaliknya dari khusus ke umum atau dari konkrit ke abstrak (Piaget).
-->Pembelajaran tidak akan berhenti sampai ditemukan unsur-unsur baru lagi untuk dipelajari, yang diartikan pembelajaran dengan orientasi ketuntasan.
-->Adanya kesamaan konsep atau istilah dalam suatu konsep bisa sangat mengganggu dalam pembelajaran karena itulah penyesuaian integrative dibutuhkan. Penyesuaian ini diterapkan dengan menyusun materi sedemikian rupa, sehingga guru dapat menggunakan hierarki-hierarki konseptual ke atas dan ke bawah selama informasi disajikan.


Teori Kognitif

Oleh: Muhammad Thohir
Kognitifisme merupakan pendekatan teoretik dalam memahami pikiran manusia. Sumber Wikipedia menyebutkan kognitivisme sebagai model-model pengolahan (processing) informasi di mana fungsi mental dapat dipahami dengan menggunakan metode kuantitatif, positivistik dan saintifik. Dengan demikian, bagian ini akan mencoba memaparkan soal misteri kemampuan manusia dalam menerima, memproses, menyimpan, mengeluarkan dan mengunakan sebuah informasi. Teori kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori perilaku (behaviorisme) yang yang telah berkembang sebelumnya. Teori ini memiliki pandangan bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan  hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana informasi diproses.
Ahli yang terkenal dalam teori ini adalah Jean piaget, seorang filosuf Swiss yang terkadang populer juga dengan sebutan bapak psikologi kognitif (1896-1980). Teorinya yang terkenal adalah  ‘perkembangan kognitif ‘ yang memandang bahwa kemampuan berpikir  seseorang itu  melalui  perubahan-perubahan   gradual   dan  berurutan   di mana    proses   mental menjadi  semakin   kompleks. Teori tersebut yang dibangun dari hasil pengamatan Piaget terhadap perkembangan anaknya ini memandang bahwa ada dua prinsip tentang pertumbuhan intelektual dan biologis, yaitu adaptasi dan organisasi. Adaptasi sebagai kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada lingkungan sekitar terdiri dari proses asimilasi dan akomodasi. Masing-masing dikaitkan dengan bentuk dan modifikasi skema untuk mencapai keseimbangan rasa (a balanced sense) pemahaman dunia luar.
Skema merupakan struktur mental dalam menyusun pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari hasil interaksi dengan lingkungan. Struktur mental berubah dan boleh disesuaikan dengan periode perkembangan mental. Skema digunakan untuk mengenal pasti, memproses dan menyimpan infromasi yang mengalir masuk dalam akal pikiran. Dengan kata yang lebih sederhana, skema merupakan cara seseorang berfikir, menyusun ide dan konsep berdasarkan tahap perkembangan kognitif. Semakin tinggi tahap perkembangan kognitif, semakin abstrak dan kompleks pemikiran individu yang bersangkutan. Bagi Piaget, semua orang akan melalui tahapan kognitif yang sama dalam urutan yang sama pula.
Perkembangan kognitif ini tidak berkembang secara tiba-tiba. Setiap tahap perkembangan merupakan dasar bagi perkembangan kognitif selanjutnya. Sebagai struktur perkembangan kognitif, skema berubah mengikuti proses asimilasi dan akomodasi.  Adapun  asimilasi merupakan proses kognitif di mana seorang individu mengintegerasikan informasi dan pengalaman baru dengan skema yang tersedia. Oleh itu, asimilasi adalah proses mencoba menempatkan dan membangun konsep-konsep baru dengan bantuan skema yang ada. Sedangkan yang dimaksud dengan akomodasi adalah proses untuk menambah skema yang ada atau menghasilkan skema baru. Sebagai bandingan, dapat dipahami pernjelasan dari Kakali Bhattacharya dan Seungyeon Han sebagai berikut. 
Cognitive development is a complex process comprising three principal concepts affecting the development process: assimilation, accommodation and equilibration. All three are associated with the formation of schemata and their modification in order to attain a balanced sense of understanding of the external world.
Adapun teori perkembangan kognitif Piaget yang dimaksud terdiri dari empat tahapan kognitif, yaitu (1) tahap sensori motor, (2) tahap praoperasional,  (3) tahap operasi kongkrit, dan (4) tahap operasi formal.  Yang dimaksud dengan tahap sensorimotor adalah pengalaman awal seorang anak akan dunianya melalui gerak dan rasa (movement and senses) serta mulai belajar objek-objek yang permanen. Tahap sensorimotor ini dimulai sejak lahir sampai sekitar usia 2 tahun. Pada usia 2 tahun sampai 7 tahun, anak akan mengalamai tahap kognitif yang disebut dengan tahap praoperasional, yaitu tahap di mana anak mulai menggunakan simbol-simbol dan memperoleh keterampilan motoriknya. Pada tahap ini, anak cenderung memiliki mental dan sikap yang egosentrik. Berikutnya, tahap operasi kongkrit berlangsung sekitar 7 sampai 11 tahun dari usia anak. Pada tahap ini, anak mulai menampakan kemampuan berpikir logis dan tingkat kepedulian lebih tinggi tehadap segala hal yang ada di lingkungannya. Namun, kemampuan tersebut masih terbatas dalam hal-hal yang bersifat kongkrit. Adapun, tahap terakhir adalah yang disebut dengan tahap operasi formal. Tahap ini merupakan tahap kemampuan anak sebagai individu dewasa yang cakap dalam berpikir dan berargumentasi mengenai hal-hal yang abstrak. Agar lebih mudah, bandingkan paparan ini dengan tabel berikut.

Tahap
Perkiraan Usia
Kemampuan Utama
Sensori motor
Lahir – 2 Tahun
Terbentuk konsep dasar
“Kepermanenan Obyek”
Praoperasi
2 Tahun – 7 Tahun
Perkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol, egosentris, dan sentral
Operasi Konkrit
7 Tahun – 11 Tahun
Berpikir logis, penggunaan operasi-operasi dapat balik, desentrasi
Operasi Formal
11 Tahun – Dewasa
Pemikiran abstrak, pemecahan masalah dengan eksperimentasi sistematis

Tabel: Empat tahap perkembangan kognitif Piaget.

 Di samping itu, menurut sumber Wikipedia, semakna dengan teori perkembangan kognitif Piaget, telah dikembangkan pula tahapan intelektual atau kognitif seperti dalam karya  James Mark Baldwin yang dibagi juga persis empat tahap, yaitu  (1) infancy, (2) pre-school, (3) childhood, and (4) adolescence. Setiap tahap tersebut sangat ditentukan oleh struktur kognitif umum yang mempengaruhi semua cara berpikir individu. Perkembangan kognitif  anak dari satu tahap kognitif ke tahap kognitif berikutnya disebabkan oleh akumulasi berbagai kesalahan dalam memahami lingkungannya. Akumulasi ini  seringkali mengantarkan anak dalam ketidakseimbangan kognitif (a degree of cognitive disequilibrium) di mana struktur-struktur pikiran memerlukan pengaturan kembali.
 Terkait dengan teori kognitif pula, teori gestalt menganggap bahwa manusia mempunyai struktur kognitif di mana otaknya mampu akan menyusun informasi dalam ingatan saat proses pembelajaran berlangsung. Kata ’gestalt’ sendiri bersumber dari ungkapan bahasa Jerman yang berarti ’bentuk, pola atau konfigurasi’ yang dipersepsi. Dengan kata lain, teori ini menyatakan bahwa terdapat dua aspek penting yaitu ’gestalt’ dan ’latar’ dalam persepsi manusia. Kedua aspek tersebut bisa bertukar kedudukannya tergantung kepada salah satu aspek mana yang dominan. 
Sementara itu, dua orang psikolog Jerman, yaitu Kohler & Koffka menggunakan pendekatan kognitif dengan membandingkan hasil penelitiannya tentang bagaimana seekor kera simpanze menyelesaikan masalah agar mendapatkan sebuah pisang yang tergantung di kandangnya. Kera tersebut telah mencoba untuk mendapatkan pisang tersebut, namun beberapa kali gagal. Melihat di depannya terdapat beberapa kotak kayu di dalam kandang, maka ia menyusunnya dan menaikinya sampai memperoleh pisang tersebut. Menurut Kohler, simpanze itu telah menggunakan persepsi untuk menyelesaikan masalah bagaimana mendapatkan pisang yang tergantung. Inilah yang disebut kecerdikan akal. Kecerdikan akal merupakan kemampuan mental yang mendorong manusia membuat persepsi pertautan unsur-unsur yang ada di sekitarnya secara tiba-tiba dalam membantu menyelesaikan masalah.

Teori perkembangan kognitif

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme, yang berarti, tidak seperti teori nativisme (yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Untuk pengembangan teori ini, Piaget memperoleh Erasmus Prize. Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia:
  • Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)
  • Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)
  • Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)
  • Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

Periode sensorimotor

Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut. Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam enam sub-tahapan:
  1. Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks.
  2. Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.
  3. Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.
  4. Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).
  5. Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.
  6. Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal kreativitas.

Tahapan praoperasional

Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari empat tahapan. Dengan mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa setelah akhir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsi psikologis muncul. Pemikiran (Pra)Operasi dalam teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda.
Menurut Piaget, tahapan pra-operasional mengikuti tahapan sensorimotor dan muncul antara usia dua sampai enam tahun. Dalam tahapan ini, anak mengembangkan keterampilan berbahasanya. Mereka mulai merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar. Bagaimanapun, mereka masih menggunakan penalaran intuitif bukan logis. Di permulaan tahapan ini, mereka cenderung egosentris, yaitu, mereka tidak dapat memahami tempatnya di dunia dan bagaimana hal tersebut berhubungan satu sama lain. Mereka kesulitan memahami bagaimana perasaan dari orang di sekitarnya. Tetapi seiring pendewasaan, kemampuan untuk memahami perspektif orang lain semakin baik. Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan.

Tahapan operasional konkrit

Tahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan. Muncul antara usia enam sampai duabelas tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai. Proses-proses penting selama tahapan ini adalah:
Pengurutan—kemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke yang paling kecil.
Klasifikasi—kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa animisme (anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan)
Decentering—anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.
Reversibility—anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.
Konservasi—memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.
Penghilangan sifat Egosentrisme—kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan komik yang memperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci, setelah itu baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan mengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang.

Tahapan operasional formal

Tahap operasional formal adalah periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi abu-abu" di antaranya. Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial. Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit.

Informasi umum mengenai tahapan-tahapan

Keempat tahapan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Walau tahapan-tahapan itu bisa dicapai dalam usia bervariasi tetapi urutannya selalu sama. Tidak ada ada tahapan yang diloncati dan tidak ada urutan yang mundur.
  • Universal (tidak terkait budaya)
  • Bisa digeneralisasi: representasi dan logika dari operasi yang ada dalam diri seseorang berlaku juga pada semua konsep dan isi pengetahuan
  • Tahapan-tahapan tersebut berupa keseluruhan yang terorganisasi secara logis
  • Urutan tahapan bersifat hirarkis (setiap tahapan mencakup elemen-elemen dari tahapan sebelumnya, tapi lebih terdiferensiasi dan terintegrasi)
  • Tahapan merepresentasikan perbedaan secara kualitatif dalam model berpikir, bukan hanya perbedaan kuantitatif

Proses perkembangan

Seorang individu dalam hidupnya selalu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan berinteraksi tersebut, seseorang akan memperoleh skema. Skema berupa kategori pengetahuan yang membantu dalam menginterpretasi dan memahami dunia. Skema juga menggambarkan tindakan baik secara mental maupun fisik yang terlibat dalam memahami atau mengetahui sesuatu. Sehingga dalam pandangan Piaget, skema mencakup baik kategori pengetahuan maupun proses perolehan pengetahuan tersebut. Seiring dengan pengalamannya mengeksplorasi lingkungan, informasi yang baru didapatnya digunakan untuk memodifikasi, menambah, atau mengganti skema yang sebelumnya ada. Sebagai contoh, seorang anak mungkin memiliki skema tentang sejenis binatang, misalnya dengan burung. Bila pengalaman awal anak berkaitan dengan burung kenari, anak kemungkinan beranggapan bahwa semua burung adalah kecil, berwarna kuning, dan mencicit. Suatu saat, mungkin anak melihat seekor burung unta. Anak akan perlu memodifikasi skema yang ia miliki sebelumnya tentang burung untuk memasukkan jenis burung yang baru ini.
Asimilasi adalah proses menambahkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada. Proses ini bersifat subjektif, karena seseorang akan cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi yang diperolehnya agar bisa masuk ke dalam skema yang sudah ada sebelumnya. Dalam contoh di atas, melihat burung kenari dan memberinya label "burung" adalah contoh mengasimilasi binatang itu pada skema burung si anak.
Akomodasi adalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau penggantian skema akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam proses ini dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali. Dalam contoh di atas, melihat burung unta dan mengubah skemanya tentang burung sebelum memberinya label "burung" adalah contoh mengakomodasi binatang itu pada skema burung si anak.
Melalui kedua proses penyesuaian tersebut, sistem kognisi seseorang berubah dan berkembang sehingga bisa meningkat dari satu tahap ke tahap di atasnya. Proses penyesuaian tersebut dilakukan seorang individu karena ia ingin mencapai keadaan equilibrium, yaitu berupa keadaan seimbang antara struktur kognisinya dengan pengalamannya di lingkungan. Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang tersebut selalu tercapai dengan menggunakan kedua proses penyesuaian di atas.
Dengan demikian, kognisi seseorang berkembang bukan karena menerima pengetahuan dari luar secara pasif tapi orang tersebut secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya.

Entri Populer